Minggu, 04 Januari 2009

Palestina ladang pembantaian

Hari -hari ini saya lagi malas menulis, hati sedang gundah, hingga kerjaan rasanya banyak yang enggak kelar, padahal ini tahun baru, nggak pedulilah,pokoknya bawaannya jengkel dan sedih aja. Sudah 9 hari, zionis Israel, laknatullah membombardir ghaza, setiap hari pula saya mengikuti berita tentangnya di televisi. Pengen nangis rasanya melihat banyaknya korban dikalangan anak-anak, tangisan mereka ketika dibopong ke rumah sakit, dan ketika di meja tindakan Rumah sakit, sungguh memilukan, tak terasa air mata saya keluar, cengeng memang, tapi saya nggak peduli apa kata orang, pemandangan itu memang menyentuh nurani saya, apalagi dunia arab belum kompak bersikap dan mulai satu-dua negara berstatment menyalahkan Hamas, edan.... sudah jelas kurang lebih 500 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka, dunia masih bungkam, PBB yang diharapkan mengeluarkan resolusi, gagal, diveto Amerika, sang kawan karib dan pelindung terbesar Israel. Presiden Iran, Ahmedi Najad mengatakan : "kata-kata tidak menyelesaikan masalah", benar, tapi hingga saat ini dunia arab dan dunia belum merespon. Di tanah air sendiri telah banyak protes-protes dilakukan ormas islam, ribuan kader PKS telah berdemo didepan kudebas AS, juga kelompok pendemo lainnya, Tetapi dimanakah ribuan orang yang pernah mendemo RUU pornographi, yang mendemo pelarangan ahmadiyah, kemana mereka ? Ini bukan masalah agama bung ! Pemusnahan suatu Etnis (genocide) dan penghancuran kemanusiaan jelas diperlihatkan kepada kita, tanpa tedeng aling-aling ditayangkan pula di You Tube, tampak roket-roket secara visual area targeted menghantam pemukiman, Rumah Sakit bahkan Masjid. Saya semakin tak mengerti, masalah ini selalu berusaha dinegoisasikan, padahal selalu gagal dan gagal, entah dihianati atau Israel berselingkuh dengan negara-negara arab dengan super makcomblang Amerika Serikat. Coba lihat peta Israel tahun 1947, bandingkan dengan peta wilayahnya saat ini. luar biasa perkembangannnya, jelas merupakan hasil konspirasi tingkat tinggi. Sayang dunia arab telah kehilangan Raja Faisal dari Arab Saudi, yang waktu itu berani melawan hegemoni amerika serikat dengan mengembargo minyak dunia, yang membuat amerika kelimpungan, yang akhirnya mossad membunuhnya melalui tangan keponakannya sendiri yang juga bernama Faisal yang bersekolah di Amerika dengan terlebih dahulu, dipacari dan dicuci otaknya oleh seorang wanita cantik rupawan yang merupakan agen mossad Israel. Ini Fakta bung. Sebenarnya dunia arab bisa melakukan hal yang sama, tetapi sayang mereka telah dilenakan oleh Big Sattan Amerika Serikat, atau kita ingat betapa patriotiknya perlawanan mesir dibawah kepemimpinan Anwar Saddat waktu melawan israel. Benteng terakhir israel di Jerusalem telah dikuasai Mesir, tinggal selangkah lagi Israel takluk. Tapi apa mau dikata Amerika mengancam Mesir, jika Tel Aviv jatuh, Kairo akan di bomb. Dengan berbagai rayuan dan pertimbangan akhirnya mesir mau diajak berunding dan tragisnya Anwar Saddat pun tewas di bunuh. Dari fakta-fakta diatas sebenarnya dunia Arab bisa mengatasi Israel, tetapi sayang seribu kali sayang, budaya arab primitif yang suka berkelompok dan berperang masih melekat di sebagian petinggi negara negara arab. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong (QS. al-Hajj (22) : 78). Dengan ketidakmampuan saya secara fisik untuk ikut meringankan penderitaan di ghaza, mari kita berdoa dan memberikan bantuan harta untuk perjuangan Palestina merdeka. Allahu Akbar...!

Tidak ada komentar: