Minggu, 11 Januari 2009

Muslim satu tubuh

Sholat Jumat, 9 Januari kemarin terasa lain dan sangat istimewa. Kamis malam di TV Aljazerah, Yusuf al Qardhawi, menghimbau kepada umat Islam di seluruh dunia untuk mengangkat tema Palestina pada kutbah sholat jumat. Esok harinya, serentak pada Jumat itu semua masjid mengangkat tema pembantaian kaum muslimin di Ghaza. Takmir masjid membuat acara tambahan selesai sholat jumat, penggalangan dana untuk Palestina. Kesyahduan dan kesedihan itu telah tampak ketika khotib mulai menyampaikan kutbahnya, kalimat demi kalimat meluncur dan disimak dengan seksama oleh para makmum. Tak terkecuali saya pun mendengarkan dengan rasa yang berbeda, tak seperti kutbah jumat-jumat sebelumnya, lebih menghayati, karena bagiamana tidak hampir tiap hari kita disuguhi audiovisual peperangan dan pembantaian di Ghaza, sangat lekat di ingatan kita, bagaimana anak-anak menangis, berdarah-darah, dengan wajah memelas yang polos, seolah mempertanyakan, salah apa kami, tolong kami. Setelah sholat jumat selesai, takmir masjid mulai mempersiapkan surban yang dihamparkan dishaf utama, tempat imam berdiri sholat. Terlihat satu persatu, antri, jamaah maju kedepan untuk memberikan sumbangannya. Uang, ribuan , puluhan bahkan ratusan ribu dilemparkan kehamparan surban. Terasa khidmat sekali, hening, tampak wajah-wajah yang sedih, silih berganti menginfakan sebagian rejekinya, sesekali terlihat wajah wajah yang menahan tangis dan isak kesedihan. Melihat hal ini saya berucap syukur alhamdulilah, masih begitu kuatnya rasa kebersamaan, rasa satu jamaah Islamiyah. "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang dengan sesama mereka seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakit" (HR. Bukhari & Muslim). Perasaan dan suasana seperti ini saya rasakan sama ketika ribuan umat Islam berziarah ke makam Nabi Muhammmad dalam masjid Nabawi, semua terdiam, bergeser sedikit demi sedikit bergiliran untuk melihat dan berdoa didepan makam baginda rasul, semua wajah tampak sedih kehilangan panutan dan serasa ingin bertatap muka langsung dan berkeluh kesah kepada beliau. Ya Allah, tolong kami dan saudara kami di Palestina, kirimkanlah ribuan burung ababil pembawa bara neraka, hancurkanlah mereka seperti hancurnya pasukan gajah abrahah, ucapku dalam hati. "Seorang Muslim itu adalah saudaranya orang Muslim lainnya, janganlah ia menganiaya saudaranya itu, jangan pula menyerahkannya - kepada musuh. Barangsiapa memberikan pertolongan pada hajat saudaranya, maka Allah selalu memberikan pertolongan pada hajat orang itu. Dan barangsiapa melapangkan kepada seseorang Muslim akan satu kesusahannya, maka Allah akan melapangkan untuknya satu kesusahan dari sekian banyak kesusahan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi cela seseorang Muslim maka Allah akan menutupi celanya pada hari kiamat." (Muttafaq 'alaih)

Senin, 05 Januari 2009

Minggu, 04 Januari 2009

Palestina ladang pembantaian

Hari -hari ini saya lagi malas menulis, hati sedang gundah, hingga kerjaan rasanya banyak yang enggak kelar, padahal ini tahun baru, nggak pedulilah,pokoknya bawaannya jengkel dan sedih aja. Sudah 9 hari, zionis Israel, laknatullah membombardir ghaza, setiap hari pula saya mengikuti berita tentangnya di televisi. Pengen nangis rasanya melihat banyaknya korban dikalangan anak-anak, tangisan mereka ketika dibopong ke rumah sakit, dan ketika di meja tindakan Rumah sakit, sungguh memilukan, tak terasa air mata saya keluar, cengeng memang, tapi saya nggak peduli apa kata orang, pemandangan itu memang menyentuh nurani saya, apalagi dunia arab belum kompak bersikap dan mulai satu-dua negara berstatment menyalahkan Hamas, edan.... sudah jelas kurang lebih 500 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka, dunia masih bungkam, PBB yang diharapkan mengeluarkan resolusi, gagal, diveto Amerika, sang kawan karib dan pelindung terbesar Israel. Presiden Iran, Ahmedi Najad mengatakan : "kata-kata tidak menyelesaikan masalah", benar, tapi hingga saat ini dunia arab dan dunia belum merespon. Di tanah air sendiri telah banyak protes-protes dilakukan ormas islam, ribuan kader PKS telah berdemo didepan kudebas AS, juga kelompok pendemo lainnya, Tetapi dimanakah ribuan orang yang pernah mendemo RUU pornographi, yang mendemo pelarangan ahmadiyah, kemana mereka ? Ini bukan masalah agama bung ! Pemusnahan suatu Etnis (genocide) dan penghancuran kemanusiaan jelas diperlihatkan kepada kita, tanpa tedeng aling-aling ditayangkan pula di You Tube, tampak roket-roket secara visual area targeted menghantam pemukiman, Rumah Sakit bahkan Masjid. Saya semakin tak mengerti, masalah ini selalu berusaha dinegoisasikan, padahal selalu gagal dan gagal, entah dihianati atau Israel berselingkuh dengan negara-negara arab dengan super makcomblang Amerika Serikat. Coba lihat peta Israel tahun 1947, bandingkan dengan peta wilayahnya saat ini. luar biasa perkembangannnya, jelas merupakan hasil konspirasi tingkat tinggi. Sayang dunia arab telah kehilangan Raja Faisal dari Arab Saudi, yang waktu itu berani melawan hegemoni amerika serikat dengan mengembargo minyak dunia, yang membuat amerika kelimpungan, yang akhirnya mossad membunuhnya melalui tangan keponakannya sendiri yang juga bernama Faisal yang bersekolah di Amerika dengan terlebih dahulu, dipacari dan dicuci otaknya oleh seorang wanita cantik rupawan yang merupakan agen mossad Israel. Ini Fakta bung. Sebenarnya dunia arab bisa melakukan hal yang sama, tetapi sayang mereka telah dilenakan oleh Big Sattan Amerika Serikat, atau kita ingat betapa patriotiknya perlawanan mesir dibawah kepemimpinan Anwar Saddat waktu melawan israel. Benteng terakhir israel di Jerusalem telah dikuasai Mesir, tinggal selangkah lagi Israel takluk. Tapi apa mau dikata Amerika mengancam Mesir, jika Tel Aviv jatuh, Kairo akan di bomb. Dengan berbagai rayuan dan pertimbangan akhirnya mesir mau diajak berunding dan tragisnya Anwar Saddat pun tewas di bunuh. Dari fakta-fakta diatas sebenarnya dunia Arab bisa mengatasi Israel, tetapi sayang seribu kali sayang, budaya arab primitif yang suka berkelompok dan berperang masih melekat di sebagian petinggi negara negara arab. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong (QS. al-Hajj (22) : 78). Dengan ketidakmampuan saya secara fisik untuk ikut meringankan penderitaan di ghaza, mari kita berdoa dan memberikan bantuan harta untuk perjuangan Palestina merdeka. Allahu Akbar...!