Sabtu, 06 Desember 2008

DETEKSI DINI

Insiden Kanker Payudara di Indonesia menempati urutan pertama, setelah kanker leher rahim (SIRS: Sistem Informasi Rumah Sakit,2007). Angka kejadiannya secara pasti masih belum diketahui, oleh karena belum ada registrasi kanker berbasis populasi, tetapi berdasarkan data Globocan,IARC 2002, didapatkan estimasi insiden kanker payudara di Indonesia sebesar 26 per 100.000 wanita (Depkes,2008). Kenyataannya sebagian besar kasus baru ditemukan pada keadaan stadium lanjut, dengan alasan ketidaktahuan bagaimana caranya mendeteksi secara dini kelainan-kelainan pada payudara. Sejatinya telah diketahui bahwa stadium suatu kanker sangat berhubungan dengan prognosisnya.

Prognosis Klinis
Konsensus Internasional St. Gallen membagi faktor prognosis dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu :

a. Faktor resiko rendah/minimal : Ukuran tumor kurang atau sama dengan 2 cm, usia pasien lebih atau sama dengan 35 tahun, gambaran histopatologi klas II-III, Reseptor hormon (ER/PR) positif dan tak ditemukan metastase pada kelenjar getah bening (KGB).

b. Faktor resiko menengah/tinggi : Adanya invasi sel tumor ke pembuluh darah dan ke pembuluh limfe (KGB).

Artinya semakin dini kita mengetahui kelainan pada payudara , prognosisnya menjadi lebih baik. Pada tulisan ini saya mencoba menguraikan beberapa tahapan dalam memeriksa payudara sendiri ( SADARI ) sebagai metode deteksi dini yang dilakukan sebulan sekali, sebaiknya pemeriksaan dilakukan 7-10 hari sehabis masa menstruasi. Menjelang menstrausi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan.
Adapun tahapan SADARI sebagai berikut :
1. Melihat
Berdiri dan menghadap kecermin, tanggalkan pakaian atas, dengan kedua lengan tergantung lepas, kemudian perhatikan melalui cermin daerah sekitar payudara anda :
  • Bentuk dan ukuran payudara, apakah simetris kanan dan kiri ?
  • Puting, apakah lurus ke depan ? berubah arah ? tertarik ke dalam atau lecet ?
  • Kulit, apakah tampak kemerahan ? kebiruan ? kehitaman ? lecet ? seperti kulit jeruk-kulit menebal dengan pori-pori menebal ? kerutan ? cekungan ?
Semua pengamatan di atas diulangi dengan posisi kedua tangan lurus ke atas. Setelah selesai, ulangi lagi pengamatan dengan kedua tangan di pinggang, dada dibusungkan, kedua siku ditarik ke belakang. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya benjolan yang ada di permukaan kulit.

2. Memijat
Dengan kedua tangan pijatlah payudara dengan lembut dari tepi hingga ketengah puting, pastikan apakah ada cairan yang keluar dari puting, bagaimana warnanya ? (keadaan ini diluar masa menyusui)

3. Meraba
Untuk memeriksa payudara kanan dan kiri, berbaringlah di atas tempat tidur. Periksalah secara bergantian. Memeriksa payudara kanan, letakkan bantal tipis dibawah bahu kanan, sedang lengan kanan direntangkan ke atas di samping kepala atau di letakkan di bawah kepala,begitu sebaliknya untuk payudara kiri. Gunakan ketiga jari tangan yang saling dirapatkan untuk meraba payudara. Rabaan dilakukan dengan gerakan memutar (seperti membuat lingkaran kecil-kecil, mulai dari tepi payudara hingga ke puting susu. Sesudah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya, dan lakukan lagi gerakan memutar dari tepi payudara hingga ke putingnya. Lakukan terus secara berurutan hingga seluruh bagian payudara diperiksa. Gunakan lotion atau pelembab untuk memudahkan gerakan ini. Gerakan memutar ini juga harus dilakukan dengan kekuatan tekanan yang berbeda-beda, sedikitnya dengan tiga macam tekanan. Pertama dengan tekanan ringan untuk memeriksa benjolan yang ada di permukaan kulit payudara, yang kedua dengan tekanan sedang untuk memeriksa adanya benjolan di tengah-tengah jaringan payudara, dan yang ketiga dengan tekanan cukup kuat untuk merasakan adanya benjolan didasar payudara dekat dengan tulang dada (Thorax).
Kemudian ulangi perabaan seperti poin 3, tetapi dalam posisi berdiri. Untuk memudahkan, sambil mandipun, saat tubuh dibalur sabun dapat pula dilakukan. Daerah ketiak dan area di sekitar payudara diraba pula, untuk mengetahui apakah ada anak sebar ( metastase) yang telah mencapai KGB.
Jika SADARI telah dilakukan, dan menemukan kelainan atau benjolln pada payudara segeralah ke dokter, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hilangkan rasa malu dan takut. Ingat pepatah mengatakan " malu bertanya sesat dijalan". Jangan tunda lagi..

Tidak ada komentar: