Jumat, 19 Desember 2008

KETIKA BUSH DILEMPAR SEPATU

banyak komentar yang terucap ketika berita itu menghiasi setiap siaran berita di TV dan menjadi Headline koran esok harinya. Banyak orang tersenyum sinis ; "nah kena batunya". Sayapun terus terang bersorak girang, tetapi kegirangan itu tak saya perlihatkan begitu gamblangnya dikantor, oleh karena tidak semua teman sejawat maupun teknisi dilaboratorium tempat saya bekerja setuju dengan "aksi pelemparan" tersebut. Tetapi setidaknya Bush telah diberi pelajaran oleh seorang anak muda yang kebetulan wartawan dan bukan siapa-siapa, bahwa berpolitik santun dan berhati nurani lebih mendapatkan simpati, daripada sikap arogan dan "maunya menang sendiri". Pepatah melayu mengatakan "siapa menabur angin-akan menuai badainya". Akumulasi kejengkelan terhadap Bush (Pemerintah AS) seolah terlampiaskan oleh lemparan sepatu, dimana "lemparan oleh sepatu" pada budaya Timur Tengah merupakan penghinaan yang luar biasa. Terlepas dari itu semua, ada cerita menarik tentang si pemuda Irak yang bujang dan wartawan tersebut. Selain "sepatu bush" nya dihargai 232 milyar rupiah oleh seorang kolektor, si pemuda pun dilamar oleh seorang kaya dari Mesir untuk dinikahkan dengan putrinya yang berumur 22 tahun. Subhanallah, sungguh tragedi "sepatu bush" banyak memberikan pelajaran dan hikmah kepada kita.

Tidak ada komentar: